Pengalamanku Menyambut Kelahiran Putri Ke-3
Alhamdulillaahirobbil ‘Aalamiin.
Syukurku tiada berkesudahan kepada Allah SWT atas kelancaran persalinan istriku untuk anak ke-3 beberapa waktu lalu (Jum’at mlm pukul 18.45 WIB, tgl 13 Desember 2013).
Sebenarnya pada kelahiran 2 anak sebelumnya juga berjalan normal, namun aku tidak menghayati proses perkembangan kandungan istri selama 9 bulan. Maklum waktu itu masih sibuk dengan urusan kerjaan kantor (karyawan) dan mulai merintis bisnis online sebagai pemula.
Anak pertama dan kedua kami perempuan, anak ketiga ini juga perempuan. Namun untuk anak ketiga ini Saya bisa full konsentrasi menemani istri selama kehamilan dan menuju persalinan.
Saat kelahiran anak pertama, Saya masih berstatus karyawan. Berangkat kerja pagi dan pulang malam hari nyampe rumahnya. Saat lahir anak ke-2, Saya sudah menekuni bisnis online dg segala kesulitannya. Dan saat kelahiran anak ke-3 ini, terasa waktu begitu bisa diatur untuk perhatian ke istri dan calon bayi kami. Mulai dari perhatian makanan dan nutrisi untuk istri, jalan pagi hampir tiap hari menjelang harinya, ikut senam hamil, konsultasi ke dokter/bidan secara rutin, bahkan sampai pada persiapan nama anak perempuan/laki bisa kami persiapkan secara bersama. Dan syukurnya anak pertama dan kedua kami ikut nimbrung memberikan saran nama terbaik untuk adiknya menurut versi mereka.
Oh ya, Insya Allah nama yg sudah kami persiapkan untuk putri ke-3 ini adalah Dinda Aisyah Syifa Putri.
Semua hanya Karena Pertolongan Allah
Ini semua tidak terlepas dari pertolongan-Nya yg memberikan kesempatan untuk belajar bisnis online dan menjadikannya pilihan hidup bagi Saya. Setiap pilihan mengandung konsekuensi enak atau tidak enak, dan kita harus siap menjalani apapun hasilnya dari Tuhan. Semoga Sobat juga bisa menikmati waktu-waktu berharga bersama keluarga meski sedang merintis bisnis online saat ini…
Sejak menjalankan bisnis online, waktu Saya sekitar 80% menjalankan kerja dari rumah. Sisanya ngajar ke Kantor RWP atau ke Cabang-Cabang RWP. Atau memenuhi undangan untuk mengajar di lembaga lain. Dengan banyak kerja di rumah, praktis Saya tahu betul perkembangan 2 orang anak kami dan perkembangan kandungan istri. Dari mulai istri dinyatakan positif hamil lagi, sampai perjalanan perutnya membesar dari hari ke hari Saya ikut memperhatikannya.
Kadang hati ini merasa kasihan juga karena perubahan hormon istri sejak hamil menyebabkan dia muntah-muntah, badan sering terasa gak enak, emosi naik-turun, dan ke mana-mana selalu membawa kandungan yg semakin membesar.
Saat kandungan istri memasuki usia 3 bulan, Ibunya meninggal dunia setelah beberapa kali masuk rumah sakit. Karena kami sering merawat Ibu, jadi istri merasa terpukul juga dg kepergian beliau. Sempat 3 bulan juga istri drop kesehatannya karena sering menangis jika ingat masa-masa bersama Ibu. Nah kalo sudah begini, giliran Saya berpikir keras bagaimana menenangkan istri. Yang penting istri harus kuat dan janin dalam kandungan juga harus dijaga kesehatannya.
Kegiatan selama Kehamilan Istri
Memasuki usia kandungan 7 bulan, Saya, Istri, dan anak-anak pergi ke RS Ibu dan Anak “Juliana” untuk melihat perkembangan janin dan ingin mengetahui jenis kelaminnya (di USG tentunya). Awalnya istri dan 2 orang putri kami berharap punya adik laki-laki, namun hasil USG menunjukkan perkiraan jenis kelaminnya wanita. Saya hanya tersenyum aja mendengar penjelasan dokter yg menunjukkan posisi bayi dan jenis kelaminnya di layar komputer. Saya bilang ke istri dan anak-anak, yg penting ‘dedeknya’ lahir dengan selamat aja. Mau dapat laki atau perempuan sama aja. Kita serahkan aja ke Allah yg Maha Mengatur. Akhirnya mereka tersenyum mengiyakan saran Saya tsb.
Memasuki usia kandungan 8 hingga 9 bulan, Saya menemani istri tiap pagi jalan sekitar 30 menit. Sambil membawa kandungannya yg mulai membesar, istri sering ngos-ngosan juga kalo menempuh jalan menanjak, atau jalan yg ada tangganya ke atas. Berhenti sebentar sambil tarik napas, lalu jalan lagi. Begitu seterusnya kegiatan yg dilakukan istri sambil belajar menarik napas utk persiapan melahirkan.
Selain jalan pagi, istri juga aktif ikut senam hamil di Rumah Sakit Bersalin “Melania”. Jadwal Senamnya seminggu 2-3 kali. Pesertanya ibu-ibu hamil semua usia 6 bulan ke atas. Pulang dari senam biasanya istri berkeringat dan wajahnya segar, mungkin karena banyak gerak dan habis ketemu teman-teman sesama ibu hamil. Menurut Bidan yg mengajarkan teknik senam untuk persalinan di sana, istri Saya bisa melahirkan lebih awal karena posisi bayi sudah di bawah mulut rahim. Apalagi memang istri sudah merasakan gerakan-gerakan lincah di perut dan hampir tiap malam terasa mules. Untuk memastikan hal tsb, istri konsultasi juga ke Bidan tetangga dekat rumah. Kebetulan Bidan tetangga tsb adalah kakak kelas istri waktu masih sekolah dulu. Jadi enak konsultasi dan curhatnya. Menurut hasil pemeriksaan Bidan dekat rumah juga bahwa istri bisa kemungkinan lahir lebih awal (prediksi sekitar 1-2 minggu sebelum jdwl hari H-nya).
Kondisi tidak enak badan, meriang, mules di perut, dan perasaan campur aduk dialami istri 2 minggu sebelum kelahiran. Saya yg menemani setiap hari jadi hapal, ternyata begini ya sakitnya kalo orang lagi hamil. Istri sering bolak-balik ke kamar mandi seperti ingin buang hajat sambil menahan rasa mules. Kasihan juga Saya melihatnya. Saya hanya bisa menyarankan memperbanyak istighfar dan bersabar karena ini adalah ujian seorang ibu. Moga-moga balasannya adalah surga jika seorang Ibu mau bersabar dan menjalani semuanya dg ikhlas.
Setelah menunggu hari demi hari ternyata prediksi melahirkan lebih awal belum juga terjadi. Sampai akhirnya usia kandungan istri pas 9 bulan menurut perhitungan kalender (tgl 13 Desember 2013), Saya kembali menemani istri ke Bidan tetangga tadi. Sejak malam harinya sakit/mules diperut semakin terasa, dan durasi ke kamar mandi sudah sekitar 10 menit sekali. Sampai di sana istri diperiksa sudah dalam posisi ‘pembukaan 2’. Akhirnya diputuskan tidak pulang ke rumah karena menunggu sampai ‘pembukaan 4’. Biasanya kalo sudah pembukaan 4, maka jalan ke pembukaan 10 makin cepat. Saya jadi tahu apa sih maksud pembukaan itu setelah tanya-tanya. Nah, bagi para suami yg istrinya lagi hamil, silahkan tanya ke dokter atau bidannya ya, apa yg menjadi indikator pembukaan tsb, he..he…he…
Saat-Saat Mendebarkan Menunggu di Ruang Persalinan
Setelah menunggu sekitar 2 jam, pembukaan 4 belum juga tercapai, sehingga akhirnya diputuskan oleh bidan untuk dirangsang lewat cairan induksi. Cairan ini seperti cairan infus dan dimasukkan ke dalam tubuh lewat suntik jarum melalui tangan istri. Nah, pada saat dikasih cairan itulah Saya lihat mules istri semakin terasa hebat. Wajahnya berkeringat banyak sekali karena menahan rasa sakit. Kadang tangannya memegang/memukul dinding untuk menumpahkan rasa sakit diperutnya. Pinggangnya terasa panas, sehingga Saya bantu dengan mengusap-usap pinggangnya sambil membimbing untuk mengucapkan zikir : Astaghfirullaah, Subhanallaah, Allahuakbar, Laa ila haillallaah, dsb.
Sekitar 2 jam diinduksi Saya lihat istri semakin merah wajahnya menahan rasa sakit. Keringatnya makin mengucur deras. Saya terus membimbing untuk mengucapkan kalimat-kalimat zikir di atas. Dalam hati Saya berdoa :”Ya Allah, kuatkanlah fisik istriku, ampunilah dia, aku ridho terhadap keadaan istri selama ini, berilah kemudahan dia untuk melahirkan dg normal, selamatkanlah istri dan anakku dalam proses kelahiran ini”. Aku membayangkan beginilah Ibuku berjuang melahirkanku sehingga amal apapun yg aku perbuat tak akan mampu membalas perjuangan Ibuku. Rasa sayangku pada Ibu dan pada istriku semakin membuncah. Mereka adalah para wanita yg tidak boleh disia-siakan keberadaaannya. Tanpa wanita, hidup kita tak akan ada di dunia ini.
Setelah berjam-jam menunggui istri dan belum lahir juga, akhirnya aku ijin ke mesjid untuk menunaikan shalat magrib. Kebetulan pihak keluarga istriku datang bergantian untuk menemani. Aku bergegas ke mesjid karena ingin ‘mengadu’ pada Allah prihal kegelisahan ini. Dalam sujud terakhirku, aku meratap kepada Allah agar diberi jalan kemudahan untuk istriku melahirkan. Sehabis shalat aku memperbanyak zikir dan terus memohon kepada Sang Pengatur Urusan agar kami dimudahkan melalui cobaan ini. Aku memohon kepada Allah agar anak kami lahir dengan selamat, istri lahir dengan selamat, dan kami diberi kekuatan iman untuk membesarkannya.
Setelah sholat magrib, aku sempatkan untuk pulang dan mandi dulu agar badan terasa segar. Setelah mandi, aku niatkan kembali ke tmp persalinan dan mendukung perjuangan istriku. Namun baru selesai mandi, tiba-tiba aku dapat kabar dari saudara istri bahwa anak kami telah lahir dengan jenis kelamin perempuan. Alhamdulillah……….
Aku bersyukur kepada Allah karena baru saja berdoa sudah dikabulkan-Nya. Baru saja mengadu sudah dijawabnya. Sekali lagi makasih ya Allah…..Bergegas aku ke tempat bidan untuk melihat kondisi istriku. Setelah sampai di kamar persalinan, aku lihat bayi mungil telah lahir dan berada di atas meja beralaskan kasur mungil pula. Dan kulihat wajah istriku kelelahan setelah menahan rasa sakit seharian ini. Namun wajah istriku menyiratkan wajah bahagia setelah melalui perjuangan panjang selama 9 bulan terakhir.
Makasih ya Allah atas karunia-Mu….
Makasih istriku atas perjuanganmu….
Makasih ibuku karena engkau telah berjuang pula melahirkanku…..Aku makin sadar betapa beratnya perjuanganmu melahirkanku seperti ini…..
Hanya kepada Allah lah tempat aku mengadukan segala kegelisahan, mendoakan kemuliaan istri dan ibuku, serta melabuhkan segala harapan. Ridho Allah-lah sbg tujuan akhir hidup kami : Bahagia di dunia dan bahagia di akhirat menuju pelabuhan abadi di Surga-Mu…Aamiin…!
—————————–
Sukses untuk Sobatku yg mau menghargai perjuangan Istri dan Ibunya,
Davit
=====
Berikut Jadwal Bimbel RWP dalam waktu dekat (diskon 30% selama bulan Desember 2013) :
#Bimbel Nyantri RWP Bogor-Pusat (diskon 30%) :
Bimbel Nyantri Toko Online :
Hari/tanggal : Sabtu-Minggu-Senin, 21-23 Desember 2013 (3 hari + 2 mlm).
Bimbel Nyantri Affiliate Digital Indonesia :
Hari/tanggal : Sabtu-Minggu-Senin, 28-30 Desember 2013 (3 hari + 2 mlm).
—————————–
Amin ya Allah….mudah mudahan menjadi anak yang shalehah serta berguna bagi nusa dan bangsa
semoga menjadi anak yang selalu berbakti pada orang tua…amin
Barakallah untuk Pak Davit dan keluarga, semoga putri-putrinya menjadi anak-anak yang shalehah
alhamdulillah , semoga menjadi anak soleh dan solehaha yah 🙂
Aamiin
Semoga menjadi anak yang solehah, Berbakti kepada kedua orang tua dan berguna bagi Agama, nusa dan Bangsa
Selamat ya pak, atas kelahiran anak ke 3 nya, semoga menjadi anak yg sholehah, mulia di dunia & akhirat nya … aamiin YRA..
selamat ya pak semoga dijadikan anak yang solehahah amin
Semoga dijadikan anak yang solehah yang dapt menjadi penyejuk orang tua