Rahasia Sukses Steve Jobs : Terbuang, Kehilangan, Kematian

Kematian Legenda Teknologi “Apple”, Steve Jobs, marak dibicarakan di mana-mana.  Media massa offline dan media online gencar memberitakan Sosok legendaris tsb.

Sebelum kematian beliau, Saya tidak terlalu mengikuti jejak kehidupannya. Saya hanya memiliki 1 produk Apple berupa iPod Nano Generasi ke-5 yg kebetulan diperoleh dari hasil kontes media sosial asal Rusia, VK.

Saya akui produk tersebut memang jempolan. IPod Nano G-5 ini bisa dipakai sebagai perekam dan pemutar video serta untuk mendengarkan musik.  Suara dan gambar yg dihasilkan sangatlah bening sehingga selalu Saya pakai untuk merekam kegiatan training maupun survey cabang RWP.

Contoh hasil rekaman menggunakan iPod Nano ini bisa Anda lihat di :
Training Cabang RWP Depok-Cinere yg diupload ke YouTube, dan
-Training Perdana Cabang RWP di Bogor
yg ada di Blog RWP.

Kematian Steve Jobs yg menyedot perhatian dunia beberapa waktu lalu membuat Saya penasaran ingin tahu riwayat hidupnya. Banyak orang mengelu-elukannya dan menyebutnya sebagai seorang penemu, businessman, dan inspirator dunia modern. Produk-produk yg dihasilkan atas rancangan Steve Jobs adalah iPhone, iPod Touch, iPad, Macbook Air, dll.

Steve Jobs in Memoriam
Steve Jobs dengan senyum dan kaos hitam khasnya ketika masih hidup (Sumber : centroone.com)

Setelah Saya telurusi biografi singkatnya dari beberapa media offline dan media online, ternyata ada 3 faktor penentu kesuksesan Steve Jobs. Ketiga Faktor Penentu tsb adalah : memanfaatkan perasaan terbuang, perasaan kehilangan, dan selalu ingat mati.

———————-

Faktor Pertama :  Perasaan Terbuang.
Steve Jobs lahir dari rahim Mahasiswi muda yg hamil di luar nikah dengan seorang lelaki yg tidak tamat SMA.  Kelahirannya tidak dikehendaki,  sehingga Ibu kandungnya berniat akan memberikan sang anak kepada Seorang Pengacara dan istrinya. Singkat kata Steve Jobs kecil diadopsi hingga pada umur 17 tahun beliau dikuliahkan.

Selama kuliah 6 bulan, Steve Jobs tidak merasa tenang hatinya karena telah menghabiskan uang tabungan orang tua angkatnya hanya agar dia bisa kuliah di Perguruan Tinggi mahal. Hanya bertahan 6 bulan, akhirnya Steve Jobs drop out dari Kampus Reed College. Namun beliau tetap bertahan di sekitar kampus selama 18 bulan dan mengambil kelas kaligrafi (kelas non formal). Steve Jobs bertahan dengan tidur di lantai asrama teman-temannya, menukarkan botol cola agar mendapatkan 5 sen untuk membeli makanan, dan berjalan sejauh 10 km seminggu sekali untuk memperoleh makanan yg baik di Candi Hare Krishna. 10 tahun kemudian,  pelajaran tentang kaligrafi telah mengilhami Steve Jobs untuk  mendesain komputer Macintosh pertama. Seni ini terus mempengaruhi karya-karya Steve Jobs berikutnya.

Perasaan terbuang telah membuat Steve Jobs rela melakukan apa saja untuk bertahan hidup dan mencari makna kehidupan.

———————-

Faktor Kedua : Perasaan Kehilangan
Ketika Apple menjadi perusahaan besar beromset $2 Milyar dengan 4000 pekerja, Steve Jobs dipecat oleh CEO atas persetujuan Dewan Direksi. Kedengarannya aneh bahwa ada pendiri perusahaan yg dipecat oleh CEO nya sendiri karena perbedaan pandangan ke depan. Tapi itulah kenyataannya.  Selama beberapa bulan setelah dipecat fokus Steve Jobs hancur dan tidak tahu harus berbuat apa. Seluruh media sudah memberitakan kesalahannya. Namun ada satu hal yg beliau ingat, yaitu :  Steve Jobs masih mencintai pekerjaannya.

Karena Steve Jobs masih sangat mencintai bidangnya, maka pelan-pelan beliau bangkit kembali dan mendirikan perusahaan baru. Dalam 5 tahun kemudian berdirilah perusahaan baru “NeXT Computer dan Pixar Animation”. Pixar kemudian memulai untuk menciptakan film animasi komputer pertama, Toy Story, dan menjadi studio animasi film terbaik di dunia saat itu. Dalam kurun waktu tak terduga, Apple kemudian membeli  Perusahaan NeXT dan Steve Jobs kembali lagi ke Perusahaan Apple yg pernah dia dirikan. Teknologi yg dikembangkan di NeXT Computer kemudian menjadi jantung teknologi Apple.

Dari sini Steve Jobs sempat berujar dalam sebuah pidatonya :
“Saya yakin semua tidak akan pernah terjadi jika saya tidak dipecat oleh Apple. Ini merupakan obat mujarab yang sangat pahit, tapi setiap pasien membutuhkannya, saya pikir. Kadang-kadang kehidupan menghancurkan anda dengan amat kejam. Jangan hilang kepercayaan. Saya yakin bahwa satu hal yang bisa membuat saya bertahan adalah bahwa saya mencintai apa yang saya lakukan. Kita harus mencari apa yang sebenarnya kita cintai”.

Kehilangan telah membuat Steve Jobs merubah energi perasan negatif menjadi lebih kuat dan lebih kreatif.

———————-

Faktor Ketiga : Selalu ingat Kematian
Setiap kita pasti takut kalau bicara kematian. Namun yg pasti kematian adalah hal yg akan dialami setiap makhluk hidup. Apa yg akan kita lakukan jika Malaikat memberi tahu bahwa esok hari kita akan “dimatikan?” Tentu semua kita akan melakukan hal yg terbaik dalam hidup (best of the best). Karena kita tahu bahwa balasan kehidupan dunia kelak  adalah surga atau neraka , maka kita akan berlomba-lomba melakukan kebajikan dan amal agar mencapai surga.

Filosofi  “kematian” inilah yg dianut oleh Steve Jobs dalam melaksanakan aktivitas bisnis kreatifnya setiap hari. Selama 33 tahun setiap pagi beliau berdiri di depan cermin dan bertanya pada diri sendiri : “Jika hari ini adalah hari terakhir saya, apakah saya akan melakukan apa yang seharusnya saya lakukan?” “Dan ketika jawabannya ‘tidak’, saya tahu bahwa ada sesuatu yang harus saya rubah”.

Selanjutnya Steve Jobs berfilosofi dan bisa menjadi nasehat kita sepanjang hayat :
“Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah alat yang sangat penting dalam membantu membuat pilihan-pilihan besar dalam hidup, oleh karena hampir segalanya– harapan, status, ketakutan, rasa malu, atau gagal-semuanya akan sirna ketika kita menghadapi kematian. Dan hanya meninggalkan apa yang benar-benar penting. Mengingat bahwa anda akan segera mati adalah jalan terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan pemikiran bahwa anda memiliki sesuatu yang harus anda lepaskan. Kita semua sudah telanjang. Tidak ada alasan anda tidak mengikuti apa kata hati anda”.

Karya-karya besar Steve Jobs pada Apple mungkin tidak terlepas dari pengalaman didiagnosa dokter bakal mati dalam 3-6 bulan lagi. Suatu ketika beliau divonis dokter terserang kanker pankreas yg dia sendiri tidak tahu penyebabnya. Namun ternyata selama 8 tahun Steve Jobs masih bertahan dan tetap menghasilkan karya-karya besar pada perusahaan Apple-nya.  Produk-produk iPhone, iPod Touch, iPad, Macbook Air, dirancang dan digarap saat ia telah didiagnosa mengidap kanker pankreas.

Ada sebuah motto yg dibaca dan diterapkan Steve Jobs sejak umur 17 tahun :
“Jika kita hidup setiap hari seperti hari terakhir bagi kita, kita akan menciptakan sesuatu yang benar-benar besar akhirnya.”

Kini Steve Jobs telah tiada. Kepergiannya telah memberi pelajaran nyata pada kita-kita yg masih hidup. Bahwa selagi kita masih diberi ‘jatah hidup’, lakukanlah hal terbaik setiap hari. Sering-seringlah ingat mati agar kita melakukan hal bermanfaat dan bernilai setiap hari. Lakukanlah dengan tulus dan terus-menerus hal yg sangat kita cintai. Insya Allah setiap kita akan menghasilkan karya terbaik dengan filosofi ‘ingat mati’ tersebut.

—————–

Sejak Tanggal 24 Oktober 2011, Biografi Steve Jobs oleh Walter Isaacson telah diluncurkan di Amerika. Buku tersebut telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin di Cina dan telah terjual 1.000 kopi secara online saat peluncurannya.

Untuk edisi Bahasa Inggris, Buku Biografi Steve Jobs juga bisa dipesan via Amazon.com . Sementara untuk rekan-rekan yg menginginkan Buku Biografinya dalam Bahasa Indonesia, bisa mencari di Toko Buku atau lewat Penerbit Mizan, yang mendapatkan hak terbit buku tersebut di Indonesia.

Semoga kita bisa terinspirasi menghasilkan Karya Terbaik meskipun di tengah keterdesakan, kesempitan, bahkan dalam kepayahan sekalipun.

Intinya lakukan sesuatu yg kita cintai dengan sepenuh hati. Insya Allah kita akan menghasilkan Karya Terbaik buat umat manusia karena kita adalah Karya Terbaik dari TUHAN….!

(diolah dari berbagai sumber).

Sukses untuk Kita yg Mau Mempersembahkan Karya Terbaik,

 

Davit
=====
yang masih belajar tentang kehidupan

Mau Komisi PPL Rp. 5.000,-/Lead? Cek aja di :
WebsiteWordpressPemula.com (WWP)

 

Pencarian dari Google :

65 thoughts on “Rahasia Sukses Steve Jobs : Terbuang, Kehilangan, Kematian

  1. Setelah Saya Membaca Biografi singkat Steve Jobs yang disajikan oleh Pak Davit ini.., Maka Kesimpulan saya adalah: Philosofi yang diterapkan Steve Jobs dalam Kehidupannya, Meemaaaang ngeeriii dan memilukan…, Tapi Ternyata pada akhirnya Sangat Bermanfaat…!
    (…kalau saya boleh tambahkan..,Sebenarnya Tuhan Bekerja dalam diri setiap individu Ciptaaanya…..!!!)

    Sekian ajalah dulu…. Yaa..
    Thanks yaa..Mas Davit….,(udah nyajiin Biografi singkat itu tapi memang brguna…!)))
    Saoloan

  2. Kalau kita selalu ingat akan kematian, harus/pasti kita akan melaksanakan kebaikan dan akan berbuat sesuatu yang sangat bermanfaat bagi orang lain dan tentunya sesuai dengan petunjuk2Nya. Amiin.

  3. Subhanallah, mengingat kematian dan memaksimalkan usia untuk kebaikan menjadikan hati menjadi tenang, dan menyandarkan hasil hanya kepada Allah,SWT. Tugas kita, beribadah (bekerja maupun ibadah khusus, berdoa dengan mengharap keridhaan-NYA. Semoga kita sukses dunia dan akhirat dengan mengikhlaskan ibadah/bekerja/berdoa hanya kepada Pemilik Langit dan Bumi.

  4. Jobs bener2 ngikutin passionnya, asal tekun, berdedikasi, dan percaya pasti cita-cita kita akan terwujud, tak lupa juga berdoa. Itu juga yang sedang saya kerjakan sekarang ini. Thanks buat inspirasinya Pak Davit 🙂

  5. Semoga bermanfaat buat kita semua.Amiin

    jangan ditafsirkan atau direnungkan, tapi HARUS dilakukan. TAKE ACTION

    Never put off till tomorrow what you can do today

  6. jazakallah khairan katsira. kisah yang menginspiratif sekali dan membuat kita selalu mensyukuri apa yg diberikan Allah kpd kita dan berbuat baik utk sesama

  7. Terima kasih Pak Davit atas kiriman link artikel tantang Steve Jobs ini. Sejak Steve Jobs diberitakan meninggal dunia, saya banyak menerima kiriman artikel serupa tapi dalam versi bahasa Inggris (agak pusing juga bacanya).

    Saya yakin, rangkuman kisah Steve Jobs dalam bahasa Indonesia yang dibuat oleh Pak Davit ini dapat memberikan motivasi super power kepada rekan-rekan lainnya di Indonesia, termasuk saya. Sebab saat saya membaca kembali artikel tentang steve Jobs yang dibuat secara ringkas dan sederhana namun dengan penekanan point yang luar biasa oleh Pak Davit, saya jadi teringat perjalanan saya sendiri saat merintis jalan hidup dari seorang mahasiswa drop out, jadi karyawan, lalu berjuang sampai jatuh bangun untuk menjadi seorang pebisnis / wirausahawan di bidang pekerjaan yang dicintai. Salam.

  8. Ada pepatah bhs Latin: Ama et fac quod vis. Cintailah dan lakukan yang engkau inginkan. Rupa-rupanya apa yang baik dan yang sempurna di dunia ini berasal dari apa yang disebut cinta. Cinta dapat mengubah apa yang tidak mungkin di mata kita menjadi mungkin. Steve Jobs mencintai pekerjaannya, dan dia mampu mengubah hidupnya, karyanya, dan sejarah peradaban serta teknologi yang ia bangun dari kecintaannya. Thanks, Pak Davit, untuk artikel Bapak. Very inspiring.

  9. Terimakasih Pak Davit artikelnya yang memberikan informasi yang berguna bagi kami dan menjadi pelajaran hidup bagi kita, bahwa selama kita masih diberikan waktu oleh Alloh SWT untuk menjalani hidup yang lebih baik dan berguna bagi sahabat atau saudara kita yang lainnya. Amin.

  10. makasih banget pak davit, artikel ini datang disaat yang tepat banget,disaat saya sedang down, artikel ini mampu membakar kembali semangat saya, sukses mulia selalu tuk pak davit sekeluarga

  11. Kesuksesan orang lain bisa ditiru dan dijadikan motivasi untuk berhasil. Tidak Mudah patah semangat.
    Okey sukses selalu. Trims atas infonya.

  12. Tkasih Mas Davit, Artikel nya sangat inspiratif ditengah saya mengurus ayah saya yang sedang sakit. Apalagi saya sejak bertemu bapak sekitar terakhir 1.5 bln yl di RWP Pusat-saya betul2 hanya bisa fokus mengurus ayah saya yang terbaring di r.s akibat stroke, saya benar2 belum bisa fokus ke bisnis online lagi. Wass.Wr.Wb

  13. sangat menginpirasi,, semoga saya bisa mengambil ilmunya dan bisa menerapkannya agar hidup saya juga bisa lebih baik dan menghasilkan yang baik.

  14. Hallo pa davit smg sehat selalu,terimakasih artikel kisah
    Stev jobs: motifasi & inspirasi, bagus sekali inspiratip setelah
    Sy telaah sunguh sangat luar biasa,setiap fropesi pangilan
    Tuhan disitulah ketekunan dan keteguhan sangat di butuh
    Kan, terkadang gempuran dan goncangan pasti datang
    Di situlah kita harus bisa mencermati untuk melangkah
    Kedepan untuk jadikan kesemangatan jangan di lemah kan
    Situasi harus melangkah maju inspirasi berjalan penuh
    Dengan keyakinan.slam komaruddin

  15. Salam kenal pak davit. saya Khairul member RWP Bekasi.
    Penyajian artikelnya luar biasa utk sebuah biografi seorang steve jobs.
    walaupun saya tidak tau banyak tentang steve jobs membaca artikel yang disajikan pak davit sungguh mengangkat motivasi pembaca untuk selalu berjuang dalam meraih sukses seperti steve jobs.

    yang saya tau tentang steve jobs beliau adalah bos propertii,, membaca artikel ini ternyata steve jobs keluarga besar dari Apple juga yaa…

    thanks to pak Davit untuk artikelnya.
    sukses selalu untuk pak davit.

  16. Kisah ini membuat ane pengen melakukan hal2 yg bermanfaat untuk diri sendiri keluarga dan teman. Paling tidak melakukan hal2 yg kecil tp bermanfaat.
    Ingat barang siapa berbuat kebaikan sekecil apapun pasti akan ada balasannya begitupun sebaliknya.
    Untuk pak davit artikelnya keren banget enak di baca dan memberikan motivasi dan inspirasi.
    Sukses terus pak david

  17. Setiap kali membaca geografi orang sukses hati ini selalu bergejolak rasanya apapun bisa dkerjakan.tp sayangnya hanya
    sesaat.setelah itu loyo bak bunga terbakar matahari.mudah2an kedepanya aku tidak lg lupa dg apa yang sudah kudapat dg membaca biografi org2sukses menjadi sipirit untuk juga sukses.amin salam hangat buat pak Davit dan kelurga semoga selalu bahagia dunia akherat aamiiin yarabbal’alamin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *