Apa Arti Kebahagiaan Hidup Bagi Anda?
Bahagia Semu dan Bahagia Sejati
Semua kita hidup di dunia dalam rangka mencari kebahagiaan. Tidak ada yg mau hidup dalam kesengsaraan. Itu sudah fitrah. Namun dapatkah teman-teman sekalian membedakan mana kebahagiaan semu dan mana kebahagian sejati?
Apa arti kebahagian hidup bagi Anda?
#Bagi Saya, kebahagiaan adalah ketika bisa melihat orang lain tersenyum puas atas layanan kita.
#Bagi Saya, kebahagiaan adalah ketika bisa memberikan solusi atas kesulitan yg dialami orang lain.
#Bagi Saya, kebahagiaan adalah bisa menerima kritik orang lain dan dijadikan sarana untuk memperbaiki diri dan kinerja.
#Bagi Saya, kebahagiaan adalah ketika bisa mengajak orang lain pada jalan-jalan menuju surga.
#Bagi Saya, kebahagiaan adalah ketika bisa menemukan partner kerja yg bisa diajak diskusi dalam keadaan senang dan susah.
#Bagi Saya, kebahagiaan adalah ketika bisa memaklumi dan memaafkan orang lain meskipun dia berbuat tidak baik pada kita. Keburukan lebih baik dibalas dengan kebaikan.
#Bagi Saya, kebahagiaan adalah ketika kesulitan yg dulu dianggap “himpitan hidup” ternyata bisa membawa pada kedewasaan berpikir dan menambah iman.
#Bagi Saya, kebahagiaan adalah ketika melihat anak dan istri selalu dalam keadaan sehat dan penuh senyum meski kami dalam keadaan sulit.
#Bagi Saya, kebahagiaan adalah ketika bisa menahan amarah kepada anak dan istri meski mereka melakukan kesalahan.
#Bagi Saya, kebahagiaan adalah ketika Kami sekeluarga bisa nge-teh dan ngopi bareng di pagi hari, dengan bercengkrama duduk-duduk di atas lantai teras, sambil menikmati sinar mentari yg menghangatkan tubuh.
#Bagi Saya, kebahagiaan adalah ketika orang lain mengerti bahwa kami mengalami kesulitan untuk mencapai cita-cita mulia, dan ternyata banyak orang yg mau mengerti dan mendukung.
#Bagi Saya, kebahagian adalah ketika Tuhan menurunkan keajaiban-Nya sebagai penolong di sela-sela waktu kritis yg kami hadapi.
#Bagi Saya, kebahagiaan adalah mampu mengontrol emosi ketika orang menghina, merendahkan, berprasangka salah, bahkan ketika kita dipuji orang sedunia sekalipun. Pujian atau hinaan manusia hanyalah semu, Tuhanlah yg pantas tempat kita mengadu. Tidak ada yg membuat Saya paling bahagia kecuali apa yg dilakukan berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan perintah dan larangan-NYA. Jika salah, Tuhan masih membuka pintu maaf. Yang penting kita tidak mundur dan mau bertanggung jawab dalam kehidupan ini.
#Bagi Saya, kebahagiaan adalah ketika bisa melihat anak-anak yatim dan dhuafa tersenyum melihat masih ada harapan hari esok buat kesuksesan mereka.
#Bagi Saya, kebahagiaan adalah ketika bisa mengakui jujur kesalahan dan mau memperbaiki diri. Mengakui diri ini tidak sempurna dan mau terus mematuhi perintah Sang Maha Sempurna.
#Bagi Saya, kebahagiaan adalah ketika melihat si kecil yg masih balita bertanya hal-hal lucu dan bicara apa adanya. “Ayah, bulan selalu ikuti jalan kita ya kalo pulang malam-malam?. Ayah, Ila sekarang masih besar ya? (mestinya ‘sudah besar’). Ayah, Ila sudah sembuh kan? Kalo cakit, nanti kita main lari-lari lagi di BNR ya? (Kalo anak kami ada gejala sakit, Saya usahakan ajak mereka lari pagi di sebuah perumahan bersih di Bogor. Berlari, kejar-kejaran, hingga bermain bola. Alhamdulillah mereka bisa ceria dan sehat kembali ).
#Bagi Saya, kebahagiaan adalah masih banyak hal-hal misteri lain yg bisa dirasakan bahagia di hati. Kebahagiaan itu ada di hati, bukan pada peristiwa, kejadian, atau pun materi yg sudah kita dapatkan. Buatlah hati ini bahagia dalam segala kondisi.
#Ternyata kalo kita rinci, ada sangat banyak alasan untuk kita bisa bahagia dalam hidup ini. Meski gelombang hidup pasang-surut dan naik-turun setiap saat, namun masih ada ‘banyak alasan kecil dan sederhana’ yg bisa membuat kita tersenyum.
Lalu apa yg membuat Anda bersedih dan loyo ketika menghadapi masalah dalam hidup ini???
Ayoo, wake up teman…! Anda tidak sendiri mengalami kesulitan hidup. Kita semua pernah salah, kita semua pernah susah. Hidup ini bukan untuk dikenang menjadi drama kesedihan, hidup ini untuk memberikan respon positif dalam segala situasi drama kehidupan. Bangkitlah, majulah…! Anda akan tahu arti bahagia jika pernah merasakan tidak bahagia. Balikkan keadaan agar Anda selalu bahagia. Anda yg berkuasa atas pikiran sendiri.
Konon bahagia adalah wujud rasa terima kasih kita kepada Tuhan. Kalo kita berterima kasih, pasti kita bersyukur. Kalo kita bersyukur, pasti Tuhan akan tambahkan nikmat-nikmat lain yg lebih besar. Maka bahagia Anda pun akan semakin besar…!
Saya berharap Anda bisa merasakan kebahagiaan sejati yg bisa kita nikmati di dunia ini dan untuk bekal di akhirat kelak. Bukan kebahagiaan semu yg mendasarkan kebahagiaan pada ‘material atau kebendaan” belaka.
Apa arti Kebahagiaan Hidup bagi Anda?
Silahkan rekan-rekan sharing pada form komentar di bawah…!
Sukses untuk Kita yg Mau Bahagia,
Davit
====
SEO Google Panda dan Google Penguin
susah diungkapkan pak….hehehehe
bahagia apabila tercapai keinginan sebagaiman kita sebelum di lahirkan, dan berjanji dengan tuhan, apabila janji itu terpenuhi dan berjumpa dengan yang menciptakan Alam dengan mata hati, itulah bahagia sejati, yang tidak dapat di Ukur dengan dunia, susah di Dunia masih ada batasnya, bagaimana kalau susah di dana, ABADI, mari sama-sama tefakur diri, kemana, dimana dan mau kemana. dalam hidup menurut saya hanya 3 yang perlu dipenuhi.1 yang akan menjadi busuk. 2. yang akan menjadi lapuk. 3.yang untuk dibawa besok apabila mati kelak. salam mas moga sehat selalu sukses.
Memang kalo dipikir-pikir ternyata Allah SWT memberi kita begitu banyak kebahagiaan dan kenikmatan yang tak terhitung selama kita hidup di dunia, apalagi nikmat yang akan diberikaNya di akherat kelak bagi orang2 yang sholeh. Semoga kita termasuk orang2 yang sholeh, amin..
Kebahagiaan adalah saat-saat dimana kita merasa bahagia, saat-saat itu bisa datang dalam keadaan susah maupun senang serta tidak selalu dalam bentuk materi.
tidak bisa comment apa2 ttg artikel ini, yang jelas begitu sangat sangat menginspirsi buat mengintrospeksi diri.
kelemahan diri yang harus di rubah menjadi kekuatan,
kegagalan karena belum maksimalnya belajar dan bekerja,
kemalasan yang terkadang masih di piara,
dan intinya adalah mengajak saya untuk sukses, maju, dan berkuasa atas pikiran sendiri.
terimakasih tuhan, terimakasih pa dapit putra atas motivasinya. semoga selalu sehat,tambah kaya,(harta, ilmu yg br manfaat,iman) dan bahagia dunia ahkirat.
bagi saya kebahagiaan adalah disaat kita bisa menerima kekurangan kita sendiri & menjadikannya kelebihan kita,saat kita tidak menuntut orang lain harus sempurna sesuai kehendak kita,belajar bersyukur dalam setiap keadaan,bahagia adalah sesuatu yang keluar dari dalam lubuk hati yang paling dalam bukan dengan kata kata bisa menjelaskannya hehehehe,dan kadang kadang manusia gak bisa merasa bahagia bukan karna faktor lingkungan atau siapapun tapi karna dari dirinya sendiri,jadi berbahagialah selalu dan nikmatilah hidup ini,karna hidup itu indah kalau kita mau menikmatinya,(^_^) GBU
Bagi saya kebahagiaan adalah bila kita dapat sepenuhnya berserah diri kepada Allah SWT.
Ukuran kebahagiaan untuk masing-masing orang pastilah tidak sama…
Untuk Saya pribadi arti kebahagian adalah…
1.diberikan nikmat kesehatan lahir dan bathin oleh Tuhan, agar dapat menjalankan ibadah dengan baik…
2.Punya keturunan yang sholeh/sholehah, dan juga berbakti kepada kedua orang tuanya…
3.Kehadiran Saya/kami sekeluarga disuatu tempat, dapat memberi manfaat kepada orang lain…
Yang paling membahagiakan dalam hidup adalah kalau kita bisa berbuat sesuatu yg berarti untuk orang lain dan orang – orang yg kita cintai.
Bahagia adalah ketika kita menemukan apa yang sudah lama hilang ketemu, bahagia adalah ketika apa yang kita lakukan mendapat dukungan dari orang yang kita cintai(isri,anak,orang tua,rekan kerja/bisnis,sahabat dll), kebahagiaan adalah ketika menerima Isa Almasih sebagai juruslamatku. http://www.kiostiket.com/?id=jaredy Bravo pak David
kebahagiaan adalah rasa yang penuh dengan ketawadu’an dan kepasrahan total dalam menunaikan hak-hak Allah swt. dan menjadi saluran berkah untuk menjadi manusia yg bermanfaat bagi manusia lainnya.
saya dak bisa koment banyak pak kalo masalah devinisi kebahagian
saya bahagia bisa berdamai dengan masa lalu saya. Saya bahagia ketika bisa menerima apa yang telah terjadi pada diri kita di masa lalu. Saya bahagia ketika bisa memberikan sesuatu – waktu, materi, pikiran – kepada orang-orang yang membutuhkan. Saya bahagia ketika Allah selalu hadir di setiap moment yang membuat saya sedih. Saya bahagia ketika allah hadir di setiap moment yang membuat saya bahagia. salam pak Davit dari Uni
Saya ingin mengajak Pak Davit kedalam nuansa ajaran islam yg saya fahami tentang kebahagiaan,kebahagiaan bagi seorang muslim adalah ketika dia berada dalam ridho Allah pada setiap momen kehidupannya,yaitu ketika dia mampu menjalani kehidupannya selalu berada dalam koridor regulasi/syari’at Allah Subhana wata’ala dalam situasi/kondisi apapun yang sedang dihadapinya.Apakah ketika lagi senang/beruntung,maupun ketika lagi susah/mendapat mendapat musibah.Saya ingin menutup coment singkat saya ini dengan sabda Rasulullah salallahu alaihi wasalam sbb:”Sungguh luar biasa keadaan seorang yg beriman dan hal luar bisa ini tidak akan terjadi pada orang yg tdk beriman,yaitu ketika mendapatkan keberuntugan dia bersyukur dan hal itu baik baginya,dan apabila mendapat musibah dia sabar dan hal itupun baik baginya”(HrMuslim).InsyaAllah bila kita dpt memahaminya,maka kita adalah orang yg selalu “berbahagia”.
Kebahagiaan sejati hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang pandai bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepadanya.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang pandai bersyukur..
Bahagia itu bisa Melupakan masa lalu….
Menjalani Masa kini….
Memepersiapkan hari esok…….
Semua itu kita hadapi dengan senyuman, berpikir positif dan selalu semangat.
Al Imam, Ibnul Qayyim -rahimahullah- berkata, “…Sesungguhnya hati tidak akan (merasakan) ketenangan, ketenteraman, dan kedamaian, melainkan jika pemiliknya berhubungan dengan Allah ? (dengan melakukan ketaatan kepadaNya)… sehingga, barang siapa yang tujuan utama (dalam hidupnya), kecintaannya, rasa takutnya, dan ketergantungannya adalah (hanya kepada) Allah ?; ia telah mendapatkan kenikmatan dariNya, kelezatan dariNya, kemuliaan dariNya, dan kebahagiaan dariNya untuk selama-lamanya”.[1]
Penjelasan beliau ini, juga memberikan pemahaman kepada kita, bahwa seseorang, jika ia meninggalkan ketaatan kepada Allah ?, atau bahkan ia bermaksiat kepadaNya, maka hatinya akan sempit, gersang, selalu gelisah, resah, dan gundah.[2] Dan kemaksiatan terbesar adalah syirik, dan Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik sampai ia bertaubat sebelum ia mati. Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (QS. An Nisa: 48).
Dan Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang lain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”. (QS. An Nisa: 116).
Dan Allah berfirman:
“Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thaha: 124).
Salah satu penafsiran ulama dalam menafsirkan lafazh (????????? ??????) pada surat Thaha ayat ke-124 di atas, adalah kehidupan yang sangat sempit dan menyulitkan di dunia ini, dengan sebab berpalingnya dia dari kitabullah dan dzikrullah. Ia akan merasakan kesempitan, kegelisahan, dan kepedihan-kepedihan lainnya dalam hidupnya, dan itu adalah adzab secara umum.[3]
Sedangkan, kadar kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa seseorang adalah sangat bergantung pada sejauh mana kedekatannya kepada Allah ?.
Perhatikanlah perkataan Al Imam al ‘Allamah Ibnul Qayyim -rahimahullah- berikut:
“Kelezatan (yang dirasakan oleh hati) setiap orang, bergantung pada sejauh mana keinginannya dalam mendekatkan diri kepada Allah ?, dan (keinginannya dalam meraih) kemuliaan dirinya. Maka, orang yang paling mulia jiwanya, yang paling tinggi derajatnya dalam merasakan kelezatan (dalam hatinya), adalah (orang yang paling) mengenal Allah, yang paling mencintai Allah, yang paling rindu dengan perjumpaan denganNya, dan yang paling (kuat) mendekatkan dirinya kepadaNya dengan segala hal yang dicintai dan diridhai olehNya”.[4]
Itulah, dzikrullah (mengingat Allah) dan tha’atullah (taat kepada Allah) adalah kunci utama untuk membuka hati seseorang dalam merealisasikan kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwanya. Sedangkan tingkatan tha’atullah (ketaatan kepada Allah) yang paling tinggi dan agung adalah tauhidullah (mentauhidkan Allah). Dan tingkatan maksiat yang paling besar dosanya, dan paling buruk akibatnya, adalah asy syirku billah (menyekutukan Allah ?). Dengan kata lain, orang yang paling bahagia, tenteram, dan tenang jiwanya adalah seorang muslim yang bertauhid dan merealisasikan tauhidnya dalam kehidupan sehari-harinya. Dan orang yang paling sengasara hidupnya di dunia ini, dan tidak merasakan kebahagiaan, ketenangan, dan ketenteraman jiwa yang hakiki dan abadi, adalah orang yang musyrik dan bermaksiat kepada Allah ?.[5]
Kemudian, adakah hal lainnya setelah dzikrullah dan tha’atullah yang secara khusus mampu mendatangkan kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan jiwa seseorang? Ya, ada. Hal itu adalah shalat.
Catatan kaki:
Lihat kitab Fawa-id al Fawa-id, hlm. 24.
2 Sesungguhnya dampak negatif dan pengaruh buruk dari perbuatan maksiat sangatlah banyak, sehingga Al Imam al ‘Allamah Ibnul Qayyim -rahimahullah- pun menerangkan secara khusus dengan panjang lebar tentang hal ini di dalam kitab beliau ad Daa’u wa ad Dawaa’ atau dengan nama lain al Jawab al Kafi liman sa-ala ‘an ad Dawaa’ asy Syafi (85-170).
3 Lihat kitab Taisir Karim ar Rahman fi Tafsir Kalam al Mannan (2/74-75).
4 Lihat kitab Fawa-id al Fawa-id, hlm. 376.
5 Lihat permasalahan ini di kitab al Qaul al Mufid ‘ala Kitab at Tauhid (1/60-145), dan yang setelahnya, tentang keutamaan orang yang merealisasikan tauhid dan takut terjerumus ke dalam kesyirikan.
Subhanallah, apa yang di sampaikan Pak David memang dambaan setiap insan dan itulah sesungguhnya arti sebuah kehidupan jika mau menapak pada jalan yang benar dan diridloi sang pencipta, kita tercipta olehNya dan kembalipun kepadaNya, hanya dengan Syukur yang tertanam sepanjang kehidupan kita maka akan kita peroleh kebahagiaan. Karena dengan bersyukur Allah akan senantiasa menambah nikmatnya buat hamba yang maubersyukur. Maha Suci Allah yang telah memberikan hidayah kepada hambanya, terima kasih Pak David atas mauidhoh hasanahnya
Kalo kita bicara arti bahagia secara micro dalam hidup, Banyak sekali yang bisa diungkap,seperti kebahagiaan dlm diri pak Davit. Namun saya yakin bahwa rasa bahagia tersebut telah lebih dulu dilandasi keywordsnya dlm Al Qur’an dan Hadits sebagai kunci Makron. Antara lain,Firman Allah :”Tidak aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk mengabdi kepada Ku”. Firman yang lain : “Innahu ‘ala kulli syaiin qadir”. Masih banyak keywords dari Al Quran dan Al-Hadits yang harus kita fahami utk kita jadikan pedoman beribadah. Berdasar ini, menurut saya, kebahagiaan ada dalam hati saya bila hati ini merasakan ada kedamaian, ketenang-an,tidak ada masalah hablum minan Naas wa hablum minal Allah,ikhlas kepada qadir dan qadar dari Allah swt, ikhlas melaksanakan ibadah dengan benar menurut keyakinan saya hanya karena Allah.
arti kebahagian bagi saya : hidup bahagia ….mati khusnulqotimah..amin
Arti bahagia salah satunya adalah ketika bisa mengikhlaskan perbuatan seseorang yang telah mendzolimi kita.
bagi saya bahagia adalah saat kita bisa menerima semua apa pemberian Alloh kepada kita dengan ikhlas dan lapang dada….karena kita akan mengembalikan lagi semua apa yang ada pada kita hanya kepada Alloh…