Cerita Liburan di Pantai Sawarna & Pantai Cibangban

Bagaimana Kondisi Sebenarnya Pantai Sawarna?

Pada libur lebaran tahun 2014 ini, kami sekeluarga memilih lokasi wisata di Pantai Sawarna-Banten dan Pantai Cibangban-Sukabumi. Kami berangkat di saat orang lain sudah masuk kerja hari pertama, tgl 4 Agustus 2014.

Beberapa hari sebelum berangkat, Saya dan anak-anak melakukan searching informasi dulu di internet. Pilihan pencarian tentu dg mengetikkan nama pantai yg ingin kami ketahui fasilitasnya.

Awalnya Saya mengetikkan nama Pantai Florida di Banten, namun keluar opsi nama “Pantai Pulorida” dan “Pantai Florida”. Ternyata nama pantai ini yg benar adalah Pantai Pulorida, sementara info yg Saya dapat dari Saudara di Jakarta namanya Pantai Florida. Pantai ini terletak sekitar 4 km dari Pelabuhan Merak-Banten. Setelah menemukan ulasan di Blog orang lain dan melihat foto-foto Pantai Pulorida, Kami tidak jadi memilih pantai tsb.

Pencarian berlanjut ke Pantai Sawarna yg kata orang merupakan pantai baru di Propinsi Banten. Kata orang-orang Pantai ini masih ‘perawan’ karena masih alami banget dan belum dikelola pemerintah setempat.

Saya mencoba mencari ulasan di Blog orang lain yg membahas tentang keindahan & fasilitas Pantai Sawarna-Banten. Dari beberapa ulasan orang lain yg pernah berkunjung ke sana dan melihat foto-foto suasana pantai, kesimpulan didapat bahwa pantai ini recommended banget utk pencinta wisata pantai, karena pemandangan pantainya yg masih alami dan memiliki penginapan utk pengunjung.

Bahkan ada yg menyebut bahwa pantai ini setara dengan Pantai baru di Jogjakarta, yaitu Pantai Indrayanti-Jogja. Wah, kebetulan tahun sebelumnya Saya dan keluarga memang pernah ke Pantai Indrayanti, dan bagus banget pantainya. Keputusan makin bulat saja untuk berwisata ke Pantai Sawarna yg jarak perkiraan dari Kota Bogor adalah 4-5 jam perjalanan dg kendaraan pribadi.

Namun apakah benar Pantai Sawarna sekelas dg Pantai Indrayanti-Jogja???

Mari kita lihat faktanya….!

Jalur menuju Pantai Sawarna bisa melewati Sukabumi-Pelabuhan Ratu dan diteruskan ke desa Bayah-Kab. Lebak, Banten, di mana lokasi Pantai Sawarna berada. Jalur ini kami tempuh dg kisaran waktu 4,5 jam sejak berangkat jam 07.00 pagi dari Kota Bogor. Suasana jalan raya dalam kondisi macet sedang, terutama di jalan-jalan utama Cicurug dan Cibadak, dan sedikit di Pelabuhan Ratu. Namun perjalanan ke arah pantai lebih banyak tidak macetnya karena orang-orang sudah mulai masuk kerja.

pantai sawarna yg berkarang
Salah satu sisi pantai Sawarna yg berbatu karang dan tidak cocok utk anak-anak. Memang ada sisi lain pantai yg berpasir banyak, namun ombaknya sangat tinggi sehingga bahaya utk anak-anak bermain.

Sebenarnya kami sudah melewati Pantai Cibangban-Pelabuhan Ratu ketika 3,5 jam perjalanan terlewati. Namun karena tujuan utama bukan ke sana, akhirnya kami dg enjoy melewati saja lokasi cukup indah tsb menuju ke Pantai Sawarna.

Jarak dari Pantai Cibangban-Pelabuhan Ratu ke Pantai Sawarna sekitar 40 km, dengan melewati jalan menanjak dan menurun yg cukup curam. Selain curam, jalannya berkelok-kelok, sehingga cukup membahayakan bagi pengendara yg kurang hati-hati. Bagi yg menggunakan mobil kopling (manual), tentu harus ekstra hati-hati saat tanjakan terjal dan turunan curam, karena kami melihat ada 1 korban mobil pribadi yg tertabrak bagian depannya sehingga menghancurkan seluruh kaca depan. Kami tidak tahu persis kondisi penumpangnya karena orang-orang ramai di sekitar kecelakaan tsb dan mobil kami tidak sempat berhenti.

Bagi Sobat yg mengendarai mobil tua, atau yg kurang kuat tanjakan, disarankan tidak ke sana. Lebih baik menyewa mobil bagus dan masih prima tarikannya. Tidak ada kendaraan umum menuju Pantai Sawarna, sehingga semua orang menggunakan mobil pribadi menuju perumahan penduduk terdekat yg menyediakan parkir ala kadarnya (sebelum sampai ke Pantai Sawarna dg jalan kaki).

Ya, Saya sebut lokasi parkir sebelum ke Pantai Sawarna itu ala kadarnya, memanfaatkan halaman rumah penduduk, atau kebun-kebun penduduk yg terletak di belakang rumah. Alhasil, parkir kendaraan tampak semrawut, dan lalu lalang orang tidak beraturan menambah suasana crowded tidak enak dipandang mata. Ini suasana orang sudah masuk kerja loh, gimana kondisinya kemarin ketika orang full liburan lebaran sebelum masuk kerja?

Saya sempat menanyakan ke kasir Toko Indomaret di sana, dan katanya kemarin-kemarin sudah tidak tertampung lagi orang yg datang. Kebanyakan menggunakan mobil pribadi, jadi kebayang sumpeknya parkir dg memanfaatkan lahan penduduk yg sempit. Oh ya, gak nyangka juga di sana sudah ada Toko Indomaret satu-satunya, sehingga berguna untuk membeli minuman dingin utk keluarga.

Jalan menuju ke pantai dari lokasi parkir jaraknya sekitar 2-3 km. Bagi anak muda yg tidak membawa beban apa-apa tentu jalan kaki tidak menjadi masalah. Namun bagi ibu-ibu, para wanita, dan anak-anak kecil tentu ini menjadi masalah pelik. Niatnya ingin bersenang-senang ke pantai, namun sudah lelah duluan ketika sampai pantai. Memang ada ojeg di sana, namun rasanya tidak asyik naik ojeg sendiri-sendiri sementara ada anggota keluarga lain yg tidak terbawa (karena bawa barang bawaan ke pantai, dll).

Bagi yg membawa anak kecil seperti Saya, tentu sangat repot ketika ada barang bawaan yg tertinggal di mobil. Waktu itu pakaian ganti anak-anak Saya tertinggal di mobil, namun karena jarak yg jauh, akhirnya celana anak Saya yg basah hanya bisa dikeringkan di pinggir pantai (Shakila, anak kedua yg masih TK). Shakila hanya memakai pampers darurat milik Syifa yg masih 8 bulan, tanpa memakai celana pendek atau panjang. Suasana ombak yg sangat besar menyebabkan tidak banyak orang yg mandi waktu itu. Anak-anak hanya bermain di pinggir pantai dan kebasahan ketika ombak bergerak cepat ke pinggir.

Saudara Saya mencoba menelusuri pantai di sebelahnya yg katanya indah dari internet. Setelah dicek ternyata kondisinya berkarang dan tidak enak utk mandi di pinggir pantai. Hampir tidak ada orang yg mandi, hanya duduk-duduk atau sekedar jalan di pinggir pantai berkarang tsb.

Anak Saya yg tadinya berselera tinggi ingin mandi dan menginap di pantai, jadi lemah semangatnya. Tidak ada penginapan di pantai tmp kami berada, lebih banyak penginapan di rumah penduduk yg jaraknya 2-3 km tadi (dekat parkir mobil). Lagi pula kalopun nginap, suasanyanya kurang nyaman terasa….!

Tampak kekecewaan di wajah kedua anak Saya karena tidak seperti yg mereka bayangkan. Perjalanan panjang berliku selama berjam-jam tidak terbalas  dg suasana fasilitas pantai yg jauh dari kesan enjoy…Semua terasa berat karena membawa barang bawaan dari parkir mobil sampai ke pantai dg jalan kaki 2-3 km…. Kami coba menutupi kekecewaan tsb dg bercerita, lalu makan siang dg perbekalan dari Bogor, dan numpang shalat zuhur di saung penduduk yg terletak dekat pantai.

Akhirnya dg menggendong Shakila, anak kedua kami yg sdh TK dan tidak pakai celana karena basah (hanya pakai pampers anak bayi 8 bln), kami menyetopkan penduduk kampung yg lewat dg motornya-bukan ojeg beneran. Karena ojegnya kurang, beliau mencari lagi temannya yg kebetulan lewat dg motor trailer dan sedang membawa anaknya juga. Akhirnya ada 2 ojeg dadakan yg bisa kami tumpangi. Kami deal utk bisa mengantarkan ke lokasi parkir sekitar 2-3 km dg harga Rp. 10 Ribu per motor, namun saudara-saudara yg lain hanya jalan kaki karena tidak kebagian “ojeg”.

Sampai di Mobil rasanya hati ini lega setelah lepas dari “ketidaknyamanan” yg membuat anak-anak Saya kecewa. Sungguh rasanya jauh dari kondisi Pantai Indrayanti-Jogja yg dekat dg parkir, suasana pinggir pantai yg friendly utk bermain pasir, dan banyak pilihan makanan utk para wisatawan…!

Pantai Indrayanti-Jogja
Suasana Pantai Indrayanti yg berpasir dan kondisi pantai yg masih hijau sangat berbeda jauh dari Pantai Sawarna (foto diambil bulan Januari thn 2013). Dari segi fasilitas dan keyamanan semuanya lebih unggul Pantai Indrayanti.

Paling kami bertahan hanya 1,5 jam di Pantai Sawarna tsb, setelah itu kami bergegas balik ke arah Pelabuhan Ratu sebelum sore. Targetnya, sore hari bisa nyampe Pantai Cibangban-Pelabuhan Ratu yg suasananya lebih friendly, dekat dg parkir mobil, dan enak buat anak-anak bermain pasir.

Bermain Pasir di Pantai Cibangban
Anak-anak menikmati bermain pasir di Pantai Cibangban yg tidak berbatu. Pengunjung banyak yg mandi dan bermain pasir juga, jadi nyaman utk anak-anak.

Alhamdulillah, meski sempat melewati jalan berliku dan terjal lagi, kami sampai juga di Pantai Cibangban-Pelabuhan Ratu sekitar jam 16.00 Sore. Bersyukur rasanya setelah tahu kondisi kedua pantai yg berbeda jauh dari segi fasilitas dan kenyamanan….!

Jarak Pantai Sawarna & Pantai Cibangban Sekitar 40 Km.

Persinggahan di Pantai Cibangban-Pelebuhan Ratu sebenarnya cuma kebetulan dan tanpa direncanakn sebelumnya. Ceritanya setelah anak-istri Saya kecewa berwisata ke Pantai Sawarna yg kurang sesuai dg ulasan di internet, salah satu Saudara Saya menyarankan untuk mandi di Pantai Cibangban saja.  Pantai ini memiliki tempat parkir yg luas di pinggir pantai, ada bale-bale untuk menginap, toilet & kamar mandi yg dekat, bahkan memiliki musholla yg cukup nyaman utk beribadah.

Jarak Pantai Cibangban (Pelabuhan Ratu) ke Pantai Sawarna sekitar 40 km. Rinciannya Sekitar 30 km jarak dari jalan raya utama, dan sekitar 12 km jarak dari pinggir jalan raya ke perumahan penduduk yg jadi tempat parkir mobil sebelum ke Pantai Sawarna.

Sampai di Pantai Cibangban kondisinya sudah sore hari, namun anak-anak Saya dan saudara cukup bahagia bermain di pinggir pantai sekitar 1-2 jam sebelum magrib. Sempat bermain pasir dg peralatan sekop mainan yg dibawa dari rumah, dan sempat juga berlari-lari di pingir pantai sambil menjauhi gelombang laut yg merapat ke pantai. Ada banyak wisatawan lokal yg juga bermain di pinggir pantai waktu itu, sehingga menambah ketenangan Saya & Istri sambil beristirahat di bale-bale bambu di pinggir pantai…

Suasna pagi di Pantai Cibangban
Suasana pagi di Pantai Cibangban sekitar pukul 06.00 pagi. Kami berjalan-jalan di pinggir pantai sambil menunggu cahaya sunrise dari arah barat.

Nginap di Pinggir Pantai Cibangban.

Setelah merasa nyaman dengan suasana pantai dan pelayanan ngeteh dari pemilik saung bale-bale tempat kami istirahat, akhirnya Saya putuskan bersama istri untuk menginap semalam di pinggir Pantai Cibangban.

Saya dan saudara laki-laki menginap di bale-bale terbuka tsb, sementara anak-anak & istri menginap di Mobil dg kondisi kaca sedikit terbuka.

Sebelum tidur, malamnya setelah shalat Isya kami memesan ikan bakar lengkap dg lalap dan sambel kecapnya. Hmmm…..suasana makan malam yg nyaman sambil ditemani debur ombak pantai di malam hari. Makan ikan bakar yg panas dan sambel kecap yg pedes, ditambah minuman teh panas tawar ala sunda membuat tubuh kami berkeringat….! Debur ombak masih terus menemani kami sambil melihat beberapa orang yg masih bermain di pinggir pantai pada malam hari.

Kami kira di atas jam 20.00 malam orang-orang sudah pada istirahat….Namun ternyata sekitar jam 21.00 malam sampai subuh ada saja orang yg mandi di pantai tsb sambil bermain bola, kembang api, dan ada yg tidur beralaskan tikar di pasir pantai. Hmmm….Apakah mereka merenungi kebesaran Tuhan dari pinggir pantai ini atau sekedar bersenag-senang?? Semoga kami tidak lupa dg kebesaran Tuhan yg telah mengantarkan kami ke sini melihat kebesaran-Nya di segenap penjuru langit dan laut yg tidak bertepi….!

Saya merasakan ketenangan dalam berlibur di Pantai Cibangban ini ; ibadah tidak terganggu karena kenyaman musholla dan kebersihannya, kamar mandi & toilet yg tidak ngantri karena orang-orang sudah pada masuk kerja (kami ke Pantai di saat hari pertama orang masuk kerja kantor, tgl 4-5 Agustus 2014), melihat sunrise di pagi hari sambil jalan pagi di pinggir pantai, makan & minuman hangat tinggal pesan, bahkan bisa mengontrol bisnis online dari genggaman Blackberry ke Tim RWP yg lagi kerja di Kantor. Alhamdulillah, omset masih masuk ke rekening selama 2 hari Saya berlibur ke Pantai Sawarna & Pantai Cibangban.

Pantai Cibangban Saat Sunrise
Suasana Pantai Cibangban saat matahari mulai menyinari pantai sekitar jam 08.00 pagi. Bermain bola, bermain raket, dan berlari mengikuti deburan ombak menyebabkan keringat mengalir sehat pagi itu.

“Ya Allah, terima kasih atas kebesaran-Mu yg telah mengantarkan kami melihat suasana pantai selama 2 hari ini. Kesulitan & kemudahan yg kami alami tidak lain hanyalah cobaan dari-Mu. Terimalah ibadah kami dalam keadaan sempit dan lapang ini, ampuni dosa-dosa kami jika masih belum sempurna dalam beribadah kepada-Mu. Ya Allah, dipintu-Mu kami mengetuk setiap hari, mengemis belas kasih-Mu, mengharapkan bimbingan-Mu dalam mengarungi kehidupan dunia yg penuh godaan ini. Ampuni kami, kasihani kami, dan sayangilah kami. Sesungguhnya tiada kekuatan pada diri ini kecuali karena kekuatan yg Engkau titipkan pada kami. Ampuni kami ya, Allah…”

———————————-

Sukses untuk Sobatku yg mau berwisata ke pantai & merenungi Kebesaran Tuhan,

 

Davit RWP, BSG
============
Cara Mencari Uang di Internet Minimal 1 Juta/bln>>
Belajar SEO Google Dipermudah & Mendalam>>>

43 thoughts on “Cerita Liburan di Pantai Sawarna & Pantai Cibangban

  1. Pak Davit, sebelumnya saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435H, mohon maaf lahir dan batin. Menarik juga cerita tamasya bapak dan keluarga ke Pantai Sawarna. Kami juga sebelum lebaran kemarin sudah niat mau ke pantai tersebut. Tapi akhirnya nggak jadi karena selain waktu yang tersedia singkat, juga informasi kondisi jalan yg seperti bapak ceritakan cukup menakutkan anggota keluarga saya. Akhirnya kami habiskan waktu libur lebaran di Bandung. Perjalanan Jakarta – Bandung Kamis tgl. 31 Juli pagi lancar, pulangnya sabtu tgl. 2 Ags malam agak tersendat. Salam!

    1. Iya Pak Rasdiman jalannya kurang bagus, terutama kalo sdh masuk propinsi Banten. selain naik turun mbanyak juga jalan berlubang…Syukurlah Bapak jadi liburnya ke Bandung…Sukses utk Bpk sekeluarga…!

  2. Assalamualaikum Wr.Wb

    sebelumnya saya ingin mengucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin, untuk Pak Davit, dan seluruh tim RWP yg tidak bisa saya sebutkan satu-satu.

    sangat menarik ceritanya Pak dan selalu menggugah saya untuk bisa seperti Pak Davit yg selalu punya kebebasan waktu untuk selalu dekat dengan keluarga, dan kebebasan finansial walaupun sedang berlibur dan bersantai. do’a kan saya agar bisa lepas dari jajahan perusahaan dan bisa membangun usaha dan berdiri diatas kaki sendiri hehehe…

    salam sukses untuk kita semua..

  3. lain kali kalo mau ke sawarna bilang saya pak 🙂 disanan ada rumah nenek mungkin karena lokasi masih pedesaan jadi ya macet dan memang kurang teratur .. kalo kesana kabarin saya aja nanti saya tuntun kebetulans aya asli orang sanan pak 🙂

  4. Jadi iri kita….. , tapi Insya Allah bisa nyusul pak Davit mempunyai kebebasan financial dan juga kebebasan waktu
    Pernah juga saya ke Jogja di pantai Baron, cukup indah dengan suguhan kuliner laut yang cukup lezat karena fresh dari laut
    Sukses untuk Pak Davit

  5. Dear Pak Davit,

    ada baiknya setelah jalan jalan bersama keluarga, perlu kiranya menyegarkan badan dengan secangkit teh hitam bermanfaat ( hadeuh, jadi numpang promo )
    cerita pengalaman yang inspiratif, pengen deh punya waktu luang yang banyak

    I’ll be there pak

  6. Duhhh kapan yua bisa kayak Pak Davit….

    belajar lagi ahhh……….

    usul pak kalau ke jogja bisa mampir ke pantai kukup , krakal atau mbaron
    jaman doeloe sih masi bagus, smoga sampe sekarang masih top markotop

  7. Ass. Wr wb.

    Masih inget dengan saya Pak ?
    Saya wahyu …yang dulu prnah sempat menjadi RWP Lumajang.
    Dan saya melihat RWP makin sukses aja….Semoga Seterusnya demikian. Amin Yarobbalalamin
    Semoga kami menyusul kberhasilan bapak. Amin

    Salam Sukses
    WAHYU RWP Lumajang

  8. Salam kenal, Kami dari Bintang Wisata Tour and Travel Bandung .
    Jika butuh Transport Mobil, ELF Pariwisata, dan Hotel Bandung dgn harga Murah & Berkualitas serta info mengenai tempat wisata utk dpt dikunjungi saat liburan dan kami jg menyediakan Paket Outbond Ice Breaking, Fun Game, Team Building dan Paket Rafting Situ Cileunca Pangalengan. Silahkan hub. Bintang Wisata Tour and Travel, Hotline : 0813 2289 5099 / 022 6085 1785. http://www.bintangwisataindonesia.com .
    #PAKET WISATA RAFTING MURAH di BANDUNG (Travel Agent Bandung)#.

  9. Wah ceritanya SERU pak Davit. Kalo tahu, tentu dak usah payah2 ya pak ke pantai Sawarna cukup berhenti di pantai Cibangban, namun saya hargai USAHA pak Davit meng-explore pantai2 kita yang SESUNGGUHNYA SANGAT INDAH. Disitu kelihatan peran pemda dan/atau dinas pariwisata yang KURANG MEMAHAMI potensi daerahnya sendiri dan kurangnya KREATIVITAS dalam MENCIPTAKAN PELUANG USAHA bagi masyarakat sekitarnya. Pejabat2 kita belum memahami betapa besar potensi PARIWISATA kita. Tahun 1968 saya menjadi guide tourists asing di Yogya. Waktu itu jangankan pantai Indrayanti (BELUM DI TEMUKAN) jalan ke PARANG TRITISpun belum nyambung, di suatu sungai BELUM ADA JEMBATANNYA pak Davit. Atas jasa pak Davit tentu tidak semakin banyak yang kecewa, untuk sementara dipendam dulu niatan mengunjungi pantai Sawarna, kecuali bagi pecinta alam, lebih khusus PECINTA PANTAI.

  10. Assalamualaikum. Pa kalau ke pantai cibangban jalan nya bisa masuk bis ga ya ? Soalnya saya ada rencana kesana dengan menyewa bis

  11. bagia anda yg sedang kebingungan mencari tempat sampah stainless dan fiberglass dengan harga pabrik dan berkualitas,anda dapat mengungjungi kami.
    Produsen dan fabrikasi aneka produk stainless steel dan fiberglass
    Tempat sampah stainless, tempat sampah fibeglass, trolley hotel, trolley bandara, trolley linen, pot bunga stainless, grease trap, trolley makanan, dsb.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *