Jumlah Pengusaha Indonesia Meningkat

Ada berita yg menggembirakan prihal meningkatnya jumlah pengusaha Indonesia seperti yg diberitakan koran lokal Radar Bogor pada edisi 31 Juli 2012.

Data dari Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop & UKM, Agus Muharram, bahwa per Januari 2012 jumlah pengusaha Indonesia mencapai 3,75 juta orang atau setara 1,56% dari jumlah penduduk Indonesia (jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 240 juta orang-Red.).

Mengapa data ini cukup menggembirakan bagi kita sebagai anak bangsa? Karena perkembangannya sangat signifikan dibanding 4 tahun lalu ketika awal Saya menekuni bisnis online. Seperti yg pernah Saya tulis pada bulan Desember 2008 diĀ  BisnisDavit.com, data pengusaha Indonesia baru berjumlah 0,18% dari jumlah penduduk, atau setara dengan 400.000 orang (data ini Saya peroleh dari Koran Kompas dan Majalah Menko Kesra). Lalu pada tahun 2010 jumlahnya tercatat sudah 0,24% (Radar Bogor). Bulan Januari 2012 data ini sudah berkembang menjadi 1,56% atau setara 3,75 juta orang. Dengan data-data tsb, Agus Muharram optimis jika pengusaha Indonesia bisa mencapai 2% dari jumlah penduduk pada tahun 2014.

Setahu Saya, dengan perbandingan jumlah pengusaha suatu negara yg mencapai minimal 2% dari jumlah penduduk, maka ini sudah merupakan syarat negara bisa maju dari sisi ekonomi. Jika dilihat dari negara-negara maju, Amerika Serikat memiliki 12% pengusaha dari total penduduknya, Singapura 7%, Cina dan Jepang sekitar 10%, serta Malaysia sekitar 5%.

Kita sebagai pengusaha online atau calon pengusaha online mestinya turut bergembira dengan kabar ini. Kita bisa turut memberikan sumbangsih pada negara dengan membuka lapangan kerja bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Sudah banyak dari kita yg menghasilkan dan menjadi ‘pengusaha online’ tanpa disadari. Sudah banyak yg fokus mengurus bisnis online dan resign dari status karyawan. Mungkin pengusaha online yg ada selama ini belum masuk ‘hitungan resmi’ Kemenkop & UKM di atas. Jika dihitung, barangkali sudah di atas 1,56% angkanya.

Menurut sumber media Radar Bogor, berdasarkan hasil survey, 74% orang kaya berasal dari pengusaha, 10% dari kalangan profesional, 10% karyawan (CEO), dan 6% dari lain-lain. Oleh karena itu orang tua sekarang harus mendorong anaknya untuk menjadi pengusaha dari pada bergantung pekerjaan dari orang lain. Bahkan yg Saya alami di RWP, banyak karyawan atau pensiunan yg mulai belajar bisnis online dg tujuan menjadi pengusaha online tentunya.

Jika menjadi pengusaha offline (konvensional) memerlukan modal yg besar dan waktu yg lama, maka untuk menjadi pengusaha online memerlukan modal yg sangat kecil dan waktu yg relatif cepat untuk berhasil. Bicara masalah modal, bahkan di bisnis online bisa dimulai dg cara-cara gratis asal tahu ilmunya. Sedangkan waktu yg cepat bisa dicapai jika kita mau fokus menjalankan 1 bidang tanpa terpengaruh godaan lain di internet.

Dari segi resiko, bisnis offline (konvensional) yg modalnya relatif besar memiliki efek resiko yg besar pula. Tak jarang sebagian pebisnis offline menjaminkan sertifikat tanah atau rumahnya agar dapat modal yg lumayan untuk memulai bisnis. Jika terjadi masalah dalam bisnis dan tidak sanggup membayar cicilan, maka aset tsb bisa disita sebagai bentuk pertanggungjawaban. Sedangkan bisnis online yg modalnya relatif kecil bahkan bisa gratis, resikonya pun kecil. Adapun resiko lain dari bisnis online adalah kerugian non-materi seperti tersitanya waktu dan tenaga sia-sia hanya karena tidak bisa fokus dalam bekerja.

Semoga Visi RWP mewujudkan 1 juta lapangan kerja dari 125.000 pebisnis online sukses bisa tercapai sesuai target 12 tahun yg ditetapkan sejak tahun 2009.

Sukses untuk Anda yg Mau Jadi Pengusaha Online,

Davit
======
Peluang Reseller Koyok Detox

Cara Membuat Website dengan WordPress (WWP) | Plus Cara Detail Mendatangkan Pengunjung

21 thoughts on “Jumlah Pengusaha Indonesia Meningkat

  1. Alhamdulillah, usaha kami di bidang penjualan obat alami seperti obat diabetes berupa madu hitam pahit,obat wasir mujarab, obat aritmia jantung, obat anti narkoba, sudah berjalan secara online dan offline. Subhanallah, secara online, omzet jauh lebih besar dibandingkan secara offline.Dengan media internet, Insya Allah, usaha dapat dimaksimalkan dan pasar jauh lebih luas. Segala puji bagi Allohu Ta’ala yang Maha Melapangkan Rizki.

  2. Insya Allah, mudah2-an saya juga bisa termasuk bagian di dlmnya.Semua memang ada di tgn-Nya. Amin.

  3. Pada Era Reformasi dan Konseptual seperti sekarang, terutama pasca krisis ekonomi, kita dituntut untuk memutar otak buat memenuhi kebutuhanya. bagaimana caranya? ya dengan membuka usaha. kebanyakan orang membuka usaha sangatlah sulit karena banyak modal yg harus keluar. Bagi anda yang ingin memulai bisnis tanpa modal segeralah bergabung bersama kami. dan kita senyumkan Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *