Gagal Jadi Dewan, Rp. 400 Juta Melayang

Selama ini Saya hanya mendengar dari Televisi atau membaca koran tentang kisah ‘pilu’ Caleg yang gagal memperoleh tiket ke kursi Dewan (DPR atau DPRD).

Namun kali ini, saya bertemu langsung dengan caleg yg mengaku gagal dan berusaha menenangkan dirinya. Semua sudah dipersiapkan ; baik usaha, pengikut yg kelihatan setia, modal pengalaman 35 tahun di pemerintahan, dan terakhir dana Rp. 400 juta yg diambil dari kantong sendiri.

Gaya bicara saya yg tadinya sekedar basa-basi di Warung Lontong Sayur, eh malah jadi bersemangat karena bertemu langsung dengan salah satu pelaku sejarah ‘per-caleg-an’.

Ceritanya beberapa hari yg lalu saya pulang dari lari pagi di Lapangan Sempur, Bogor. Pulangnya udah saya niatkan untuk mampir ke Bank BNI di Jalan Juanda. Biasa, saya ada keperluan membayar kartu kredit yg saya pakai untuk pasang iklan google adwords dan autoresponder.

Setelah beres urusan kartu kredit, saya cari sarapan pagi di depan kantor BNI tsb. Kebetulan ada Warung Lontong Sayur di depan. Saya memang langganan Lontong Sayur kalo ke BNI karena memang merupakan salah satu makanan favorit. Wah, jadi ketahuan deh ‘makanan favorit ‘ ku. He..he..he..

“Bu, Lontong Sayur satu, seperti biasa banyakin kuahnya”, Aku mulai memesan sambil mencari tempat duduk. “Siap Pak!”, kata Si ibu lontong.

Sambil duduk, aku melihat bapak di sebelahku sudah beres makan Lontongnya. Beliau membawa Handuk kecil untuk me-lap muka dan ‘perutnya’. Nah, ketika beliau me-lap perut sambil memasukkan handuk ke dalam baju, Aku jadi penasaran. Dalam hati, ngapain sich bapak ini!

He..he..he..Sambil penasaran aku berusaha menegur ; “Keringatan Pak, habis jalan pagi ya? Aku berusaha ramah sambil menebak-nebak kegiatan bapak itu sebelumnya.

“Iya nih pak, Habis keliling Kebun Raya (Kebun Raya Bogor maksudnya, red.). Lumayan badan jadi terasa ringan karena berkeringat. Kalo dah bisa ngeluarin keringat, nikmat betul rasanya hidup ini’, sang Bapak berusaha menjawab pertanyaan saya dengan ramah.

“Betul Pak, Saya juga habis olah raga lari pagi di Lapangan Sempur (Lap. Sempur letaknya bersebelahan dengan Kebun Raya Bogor, red.). Olah raga murah meriah tapi menyehatkan’, imbuhku.

“Ya, betul tuh Pak. Saya kalo gak sibuk selalu menyempatkan diri untuk berolah raga. Tapi 7 bulan belakangan ini saya gak sempat berolah raga karena sibuk ngurusin partai”.

“Oh ya, emang bapak pengurus partai ya?, pasti sibuk sekali kemarin”, Aku mencoba memberi simpati.

“Bukan hanya pengurus, Tapi juga maju jadi caleg. Tiap hari ada saja orang yg datang ke rumah memberikan dukungan. Saya sudah menyiapkan 20 ribu spanduk dg harga 1 spanduk Rp. 50 rb, bekal kerja di pemerintahan sudah ada, pendidikan S2, dan kayaknya pendukung saya sudah oke. Namun kayaknya Allah belum mengijinkan sehingga saya gagal menjadi caleg”, begitu cerita singkat sang Bapak menyampaikan uneg-unegnya.

Sampai di situ aku belum terlalu serius menanggapai cerita Si Bapak tadi. Aku mendadak serius mendengarkan setelah Bapak itu membuka ‘dapurnya’ dengan mengatakan modalnya sekitar Rp. 400 juta sudah melayang.

“Wah, Bapak sampai mengeluarkan Rp. 400 juta untuk jadi caleg?” Aku bertanya mulai serius karena selama ini baru mendengar di media massa tentang kisah caleg yg amblas modalnya utk merebut kursi dewan.

“Yah, mau bagaimana lagi? kita tidak disediakan dana dari partai. Kalo mau maju, kita harus siap dana sendiri. Beda dengan partai lain (beliau menyebut salah satu partai baru yg terkenal), mereka sudah diberikan jatah dana dari partai jika maju jadi caleg. Lah, kalo saya? Harus merogoh kantong sendiri habis-habisan. Tapi mau dibilang apa lagi? meski semua tenaga dan dana sudah saya keluarkan, meski semua perhitungan dikalkulasi ulang, tapi tetap saja namanya Allah belum mengijinkan. Yah, lebih baik saya menerima aja keadaan ini. Dari pada stress, saya dari awal sudah menyatakan siap menang dan siap kalah!”

Saya semakin serius menanggapi cerita ‘pilu’ sang Bapak. Sempat juga saya bercanda karena setahu saya banyak caleg yang masuk RS. Jiwa. Di Bogor saja ada RS. Jiwa Marzuki Mahdi yang telah menampung beberapa pasien baru ‘hasil’ kegagalan para caleg. Dan bapak didepan saya tadi mersa bersyukur karena masih diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Allah untuk menerima keadaan ini.

Obrolan kami di warung Lantung Sayur terus berlanjut sampai akhirnya ada teman sang Bapak kebetulan lewat dan mengajak jalan ke suatu tempat. Sang Bapak sempat bersalaman dengan saya sebelum akhirnya pergi bersama dengan temannya tadi.

Setelah sang bapak pergi, obrolan kecil saya berlanjut dengan Ibu Lontong Sayur yg mendengar percakapan kami tadi. kata Si Ibu, bapak tersebut termasuk kuat. Maklum orang Medan katanya. Umur Bapak tersebut sudah 56 tahun dan kayaknya sekarang sudah pensiun dari kantor pemerintah (Si Ibu menyebutkan satu kantor pemerintahan yg mengurus masalah keuangan). Ternyata Bapak tsb sering makan di warung Lontong Sayur sehingga Si Ibu sudah cukup mengenalnya.

==================================

Dalam perjalanan pulang, saya terus memikirkan pengalaman baru tadi bertemu dengan orang ‘pelaku’ drama per-caleg-an. Modal Rp. 400 juta habis?? Apa ya yang dicari dengan mengeluarkan modal sebesar itu untuk jadi caleg?

Dalam bayangan saya, kalo uang tersebut dipakai untuk modal bisnis tentu akan lebih bermanfaat. Dari pada dipakai untuk modal merebut jabatan yg peluang jadinya juga susah ditebak.

Apalagi kalo dipakai untuk Modal Bisnis Online. Jangankan Rp 400 juta, jika diambil 1% saja (Rp. 4 juta), maka sudah lebih dari cukup untuk memulai dan menjalankan Bisnis Online dengan tenang. Kalo dijalankan dengan serius, gak nyampe satu tahun, modal InsyaAllah kembali dan tinggal menikmati keuntungan selanjutnya saja..

Tapi itu hanya khayalan saya aja yg sudah mengetahui betapa prospeknya Bisnis online untuk masa depan. Tidak semua orang tahu dan mau mengeluarkan modal meski hanya ratusan ribu untuk Bisnis yang satu ini.

Kecuali orang yang sudah terbuka pikirannya dan mau berjuang untuk pekerjaan yang lebih baik dan menentramkan.

Bagaimana pendapat Anda???

Sukses untuk Kita yg mau Berubah,

Davit

Bagaimana Saya dapat Rp. 20 juta dari produk orang lain?

60 thoughts on “Gagal Jadi Dewan, Rp. 400 Juta Melayang

  1. Walahh….400jt melayang begitu saja buat pilcaleg..????.Daripada begitu…mending dibuat usaha saja khan enak tho pakkk……,atau konsultasikan dulu kesaya kalau mau jadi caleg,heheheh:).

    Memang banyak berita mengenai kegagalan seseorang yang ingin menjadi Anggota Dewan yang terhormat hingga rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit,walaupun kemungkinan untuk menjadi caleg yang terpilih belum tentu pasti.

    Banyak potret kelam dari negeri ini yang “bersusah payah” ingin menjadi caleg,padahal kita juga tahu berapa maksimal gaji yang mereka dapat jika seandainya mereka terpilih.

    Dibalik itu..kita perlu mempertanyakan lagi…,mengapa banyak orang yang memperebutkan kursi legeslatif dan ada apa sih dibalik kursi jabatan itu..???.

    Salam hangat dan persahabatan selalu:)

  2. Emang enak mau jadi caleg zaman sekarang, sudah capek uang melayang apesnya lagi gak kepilih, tapi gak pa2 kalo modal sendiri sih, nah yang apes kalo nekad pake ngutang lagi, ibaratnya sudah jatuh ketimpa tangga kehimpit reruntuhan beton lagi rasanya.

  3. mungkin yang harus diubah adalah “mindset”.
    kalo mindset sudah seperti pak Davit ya pasti nggak akan pernah ada cerita diatas.

    Mungkin belum panggilan kali pak…..!

  4. Yah wajarlah, kursi rakyat itu memang mahal, rakyatnyapun seharusnya jual mahal. seorang caleg harus kuat mental, kuat duit, kuat tenaga.Kalau caleg instans wajarlah, hitung-hitung kuliah politik. he…he…he…saya juga pernah tiga kali calon tiga kali jual kontrakan hasilnya gagal maning-gagal maning

  5. Wallah kalo aku punya 400 juta kok tak bantukan ke masyarakat taniku yang 200 juta buat sapi dan yang 200 juta buat kambing domba ntar kalo lebaran haji buah sedekah…..

  6. 400jt hmmm…..bagusnya kalau mau jadi caleg harus pinter matematika dulu jangan pinter strategi doang….masalah caleg stress…sudah banyak bertebaran…ya…karena kursi dpr sudah menjadi lapangan pekerjaan..di negeri ini.
    tapi untung pa endang tetangga saya dia dapet proyek bikin kursi buat dpr, karena pa endang seorang tukang kayu. jadi dia bikin banyak sekali kursi kayu jok buat anggota dpr, nach ini bener2 membuka lapangan kerja.
    Jujur saja teman, kolega dan keluarga saya maksa supaya saya daftar caleg, tapi maaf saya tolak..kenapa? karena masih banyak orang yang ngantri ingin jadi dpr…mendingan jadi usahawan. ner gak?

  7. kasiah ya..andaikan dana tsb dialih pinjamkan ke saya gimana…..itulah klo bukan berangkat dari dukungan hati nurani rakyat & pendukung tp dari dirinya sendiri. Andaikan pilhan rakyat & pendukung gak usah banyak2 keluarin modal hhmmmmm pasti dah duduk di Dewan

  8. sedih sekali nasib bpk itu. tapi yaaa sudahlah nasib sudah menjadi bubur. hikmah bagi saya, saya bersyukur walaupun hidup susah bisa gabung berbisnis online RWP sama Bpk David. Doakan yaaaa Pak smoga sukses. Dan saya sampaikan salam sukses to keluarga Bpk. Amiiiin

  9. Gileeeee bener….

    Makanya boss ! Lihat-lihat kiri kanan anda, masih

    banyak

    peluang untuk mengabdi atau memanfaatkan diri dengan

    masyarakat sekitar terlebih dulu. Baru ente Jadi Caleg.

    Inimah masyarakat kenalnya saat caleg doang…! mana

    ada rakyat simpati pada ente…..!

  10. Trmsk, Dik Davit
    walaupun saya belum bisa apa-apa tentang Bisnis online, namun Dik Davit, tetap serius akan menerima saya sebagai murid yang perlu dibimbing, oke saya senang dengan berbagai info yang dikirim melalui e-mail saya,Dik Davit itu benar untuk di Pulau Jawa, tapi kalau di kalimantan dak ada itu sampai amblas 400 Jt untuk jadi caleg,di darerah saya dak sampai 35 juta pasti duduklah

  11. Untuk si Bapak yg gagal jd caleg,jadikan sebuah pengalaman dan hikmah bahwa rakyat gak semuanya harus memilih anda walaupun sudah dicekokin uang banyak.Rakyat lebih memilih yang memiliki potensi dan merakyat utk duduk di dewan. Apakah Bapak sudah memiliki potensi tersebut ?

  12. Pak david yang terhormat, memang kisah yang diuraikan diatas itu memang benar pak karena hal itu juga terjadi pada saya beberapa bulan yang lalu ini bukan karangan semata tapi ini memang kenyataan pak,begini kisahnya, saya adalah caleg tetap No.urut 1, Dapil 1 jatim dan saya adalah fungsionaris dari partai Merdeka sebagai sekertaris wilayah propensi Jatim, saya bukan hanya dana yang berjumlah ratusan juta Rupiah saja tapi waktu , tenaga dan pikiran serta anak istri sayapun hampir tidak perna saya urusi, bagaimana bisa saya mengurusinya lah wong waktunya habis untuk konsolidasi partai secara kelembagaan dan konstituen atau pendukung saya ,pagi , siang, malam terus tapi itu semua ada berkahnya buat saya kita ambil hikmanya saja ,ini pencalonan saya yang ke 2 xnya dulu tahun 2004 saya juga mencalonkan untuk menjadi DPR RI dari partai yang lain itu malah jebol kobol-kobol sampai habis uang modal perusahaan pribadi saya ,oleh karena itu saya hanya bisa menyampaikan kepada bapak calon member david tersebut diatas janganlah banyak dipikirkan nanti malah membuat kita setress berat pak mungkin Tuhan belum membukaan jalan untuk menuju kesana atau ada hikma yang lain yang Tuhan berikan kepada kita semua dibalik peristiwa ini ,iya kan ? buktinya kita dikenalkan dengan Bisnis David yang katanya dapat membantu kita dalam mendapatkan hasil yang luar biasa seperti apa yang diceritakan oleh David sendiri dalam Blog ini,
    Sekian segelintir cerita dan kisa nyata yang saya alami

    Wass Tonny’s

  13. ya memang begilah sifat manusia selalu saja kurang ,diberisatu pingin 2,diberi 2pingin 3,dan seterusnya dan seterusnya.
    seperti bpk itu,padahal kalau bpk itu mau melihat kebawa masih banyak masyarakat kita yg masih minim penghasilannya,jangankan uang sampai ratusan juta,satu juta saja blm tentu setiap bulan pegang,salah satunya mungkin termasuk saya ini.
    wouu400 ratus juta sudah bisa bangun pabrik/perusahaan kecil utk menampung orang2 yg sedang mencari kerja.
    Kata pak guru DAVIT kalau untuk bisnis online bisa dibayangkan bisa gedetu hasilnya.
    Kok bukan akuya yg punya uang segitu banyak,
    seandainya aku punya uang segitu banyakpun mungkin juga mubazir karena sampai saat ini aku belum bisa buka e-book 1,walau sudah jadi member RWP,tolong dong pak guru.
    maturnuwunsenget.

  14. wah… wah … wah … 400 jt seperti hanya 400 rb aja. klu saya baru hilang 40 ribu aja bingung apalagi sampai 400 jt!!! salah sendiri sih, coba itu dijadikan amal … Insya Allah, klu diizinkan tentu Allah memberikan yang lebih baik dari sekedar kursi DPR… he… itupun kalau iklas.

    yah … Semoga ini bisa jadi pelajaran buat kita yang punya ambisi tapi ga pnya HANURA… klu mau jadi caleg atau apalah, jgn sampai ada niat dihati hnya utk mencari keuntungan sendiri… rejeki yg kita dpt itu juga ada hak org lain … wslm

  15. ya jadi caleg sich menggiurkan tapi tanggung jawabnya itu… kalau saya mendingan buat modal kerja atau dagang ..tq

  16. Pak tonny Suryadi, ternyata bapak juga termsuk caleg yg kurang beruntung ya…salut, saya belaajr banyak dari orang-orang seperti bapak.

    Meski cobaan dan godaan begitu kuat, dan bapak mengorbankan segalanya dg hasil yg ‘apes’, saya saalut baapk masih kuat berdiri dan berpikir jernih..

    Semoga bapak bisa mengambil hikmah dari semua kejadian ini..

    salam penuh hikmah,

    davit

  17. weleh…weleh…400 juta, gak kebayang buanyaknya.
    Smoga gak ada pikiran keluar 400 juta gak papa, kalo udah jadi dewan khan balik modal. Amit…amit dech.
    Semoga tabah buat Caleg yang belum jadi dan sudah keluar modal abiz-abizan. Bagi yang udah jadi smoga mawas diri and mengedepankan rakyat kecil.
    Dah…daripada pusing2 mendingan bisnis online aja dech.
    http://tinyurl.com/q4ffkw dari Affiliate, PTC, PTR, Adsense, Webhosting complete tenan gak bohong.
    Thank you buat semuanya………….

  18. Walah… andai saya yg punya modal seperti itu, lebih baik dipakai untuk berbisnis secara global melalui internet. Sy gak bisa bayangkan kalau uang itu dipakai sebagai biaya iklan adwords utk mempromosikan produk affiliate. Sy yakin bisa mendapatkan hasil yang jauh lebih banyak dan lebih cepat dibanding jadi anggota dewan.

    Tapi semuanya kembali kepada kehendak Allah juga… kita hanya berusaha, Allah lah yang menentukan.

  19. Alhamdulillah, salut buat bapak calon caleg :). Tidak semua orang bisa berpikir demikian. Memang segala sesuatu yang didasari dengan ikhlas akan membuahkan hasil yang sempurna pada diri kita. Sekali lagi salut buat Bapak itu.

    Mas Davit postingan yang bagus, bisa buat pelajaran buat kita.

  20. salam, cara ngitung setiap orang beda beda,jadi nggak peduli kata org. tetangga saya udah rugi duit tabungan+ utang yang numpuk, terakhir keluarga terancam luluh lantak. kita bantuin dengan doa yuk. semoga tuhanYME memberikan hidayah kepada mereka yang terlanjur terperosok dalam pencalegan, dan diberikan petunjuk untuk berusaha dan bangkit lagi. thanks

  21. wah-wah 400jt??????????
    buat beli es buah mungkin bisa bikin banjir ya…..
    sabar pak…mungkin ini jalan bapak untuk menuju sukses…

  22. kadang saya juga heran dengan para caleg sekarang…
    apalagi yang modalnya pas2an…
    yahhhhhh… bagi yang gagal moga bisa menjadikan pelajaran yang sangat berharga…

  23. Waaah … Heba..t yang hebat apanya coba …? mentalnya dan Imannya … Sudah kalah nama kalah uang . masih bisa senyum lari pagi… boleh kersis partai.. asal tidak kerisis iman Salam buat Calegal juga buat mas Davit dan kawan2 di elektronik (h.z.ar mekkah)

  24. Mental baja memang diperlukan dalam persaingan hidup baik dalam merebut kursi dewan atau merebut jabatan lain dalam hidup ini. Sayang ya uang Rp.400,- juta melayang gara-gara nasib baik belum menyertai Bapak ini.Betul juga uang itu kalau diniatkan untuk bisnis on line atau membuat kursus misalnya kursus memasak akan membuahkan hasil minimal 1 tahun.

  25. Mungkin semua orang melihat dari nilai Rp.400juta yang hilang sia-sia tapi itulah orang rela mengeluarkan banyak duitnya untuk suatu kepuasan,kekuasaan serta pengaruh kepada orang lain. Hikmah yang bisa kita ambil adalah cobalah menilai diri kita sendiri dengan seksama dahulu,sampe dimana kemampuan kita dan tidak menurutkan ambisi dan hawa nafsu. Moga ini dapat dijadikan pelajaran berharga bagi kita semua.

  26. Perjuangan ada kalah dan menang, kalau para CALEG nawaetunya dapet kerusi mau majukan Islam dan dakwah,uang yang dikeluarkan di ikhlaskan insya Allah akan dapat gantinya.Uang yang sudah dihambur itu rasanya ada yang nyangkut sudah pada orang yang bantu kanpenye, dimakan sekeluarga kan jadi berkah…amiiin

  27. Wah… cerita menyedihkan… Sayang banget yah.. uang Rp. 400 Juta melayang begitu saja.. coba kalo buat buka usaha baru… pasti manfaatnya banyak banget,,, bisa mengurangi pengangguran, dan bisa menjadikan omset keuntungan yang tidak ada habisnya…

  28. Klo punya uang 400jt sudah jelas saya bahagia banget karena itu artinya saya punya banyak modal untuk usaha. Jatah bulanan saya aja mau nyisain 100rb sering ga kesampaian karena dipakai untuk kebutuhan lain. Emang bener pak Davit, daripada uang sebanyak itu habis buat sesuatu yang ga pasti lebih baik buat modal dunia dan akhirat. Cari nafkah dan beramal.

  29. Beginilah orang indonesia yang rela mengeluarkan modal besar untuk “harapan yang lebih besar” namun harapan itu sering tidak masuk akal.
    Saya setuju dengan mas Davit, lebih baik buat modal usaha yang sudah jelas prospeknya

  30. Semua itu adalah perjuangan,sayapun seperti itu ambil hikmahnya mudahan dibisnis online nanti Tuhan bukakan jalan Amin

  31. Mungkin harapan bapak itu untuk mendapatkan “prestise”. Namun memang kalo kita fikir uang 400 jt akan lebih banyak mendatangkan manfaat kalo untuk buka usaha. Persoalannya mungkin bisnis bukanlah cita2 bapak itu. Bagi kita mungkin akan berhitung jika harus keluar 400 jt kita mau dapat manfaat berapa? Itulah hitungan bisnis yang serba bisa diukur, tidak dengan sesuatu yang diukur dengan prestise yang biayanya kadang sangat tidak masuk akal. Tapi itulah pilihan HIDUP masing-masing.

  32. Memang sekarang ini masyarakat dalam keadaan sakit dan krisis kepercayaan, jadi baik yang dipilih maupun yang memilih sama-sama memanfaatkan moment demokrasi di negeri kita yang masih dikendalikan oleh DUIT, sampe2 mereka mengatakan “Mumpung PEMILU 5 tahun sekali benar2 harus dimanfaatkan untuk menerima dari semua CALEG yang penting siapa yang ngasih paling besar itulah yang dipilih” dan memang itulah pilihan hidup setiap orang.

  33. kecendrungan orang kaya yang haus jabatan, tapi menurut saya bagus juga, klo tidak begitu kan hartanya dia sendiri yang menikmati belum tentu pernah beramal. Tapi sekarang saya yakin duit 400 jt itu pasti ada orang miskin yang menikmatinya kecuali saya ha ha ha.

  34. Sungguh hari ini kita mendapat pelajaran yang baik dan berharga dari kasus caleg ini, semoga kita tidak termasuk rakus harta, ya mencoba mensyukuri terus rejeki yang diberikan Tuhan sampai saat ini sambil terus berikhtiar melalui bisnis online ……. tul gak

  35. Setiap orang berduit akan semakin tinggi kayalannya untuk menambah yg namanya duit terutama lowongan 5 tahunan ini, yang merupakan nerka dunia. Jangan samapai terjerunus lagi pak mending disantuni ke anak yatim pak….

  36. tau ah yang penting gua dapat kerja yang lebih baik n kesuksesan itu perlu tapi kebahagiaan lebih penting.
    pokoknya harus kerja dan kerja.
    gitu aja kok report.
    masa bodo dengan anggota dewan.

  37. usaha pasti ada hasilnya…kalau nggak untung ya rugi
    itu udah resiko, ya… bagaimana kita mneghadapi hasilnya. yang penting kita harus tetap berdoa dlm menjalani usaha agar hasil yang kita terima kita hadapi dengan syukur…bahwa kita telah berusaha dengan ikhlas…sama dengan menjalani bisnis online di internet pasti ada resikonya, kalau anda yakin dan percaya…jalani! kalau tidak…tinggalkan dan cari usaha lain yang menurut kita cocok.
    oke brother !!!

  38. 400 jt mungkin baginya kecil…. toh dapatnya juga gampang. apa lagi pernah di”pemerintahan”, pemerintahan INDONESIA kan kita semua udah sama2 tau. pejabatnya tambah gendut terus….rakyat melarat terus!

  39. Salam

    saya lihat dan membaca cerita bapak diatas ” saya tertawa ngakak ” kenapa ? karena banyak orang ingin jadi caleg atau ingin masuk parlemen tidak mau belajar strategi dulu atau harus tahu hitung2 politik scr riel ( misal : metodologi survey LSI atau analisa ilmiah kita ).

    Secara pribadi, saya telah 3 kali jadi Caleg , semenjak mahasiswa ’99 mulai ( tingkat DPRD II ’99, DPRD I ‘2004, DPR RI, ’09) karena mungkin belum rezeki saya belum lolos.

    Pertanyaannya, apakah saya kehilangan uang segitu banyak seperti yg bapak ceritakan ? saya percaya bagi orang yg tidak mengerti politik pastilah mengalami hal tersebut. Tapi saya justru ikut jadi caleg 3 periode menghasilkan untung yang besar, krn saya pakai startegi analisa politik yg tepat. Misal : klau saya yakin ngak lolos mending saya overlaping back up kandidat lain yg memiliki uang jadi saya kerja politik bersamanya. Disamping itu perusahaan saya bergerak dibidang pengadaan atribut kampanye maka saya mainkan order-order yang ada..? maka saya untung dan saya kampanye bisa dompleng baliho & sticker Caleg lain sedangkan yg buat proyeknya saya.

    Demikianlah pengalaman saya, semenjak mahasiswa jadi aktivis dan pengusaha serta Caleg. Pesan saya pada temen2 jgn terjebak ambisi jadi anggota dewan bila kita ngak cerdas dan memahami betul peluang kita. Tapi kita juga ngak bisa berjhenti jadi caleg krn ada mainan lain yg bisa hasilin uang dari itu.

    SALAM CERDAS

    HR. SUHARTONO
    http://www.roselinda.indonetwork.co.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *